Viewed :

[MOTIVASI HIDUP] Surat Untuk Diri Sendiri | M-CAV Blog

[MOTIVASI HIDUP] Surat Untuk Diri Sendiri

Ditulis Oleh : Miko Satria Pratama
Pada Tanggal : Sunday, April 05, 2015
Advertisement

[MOTIVASI HIDUP] Surat Untuk Diri Sendiri

M-CAV.Com - Motivasi Hidup | Selamat pagi/siang/sore/malam untuk para pembaca semua bahkan untuk diriku sendiri yang sedang membaca surat ini sekarang, tahun depan, dan saat setiap kegagalan membuatmu terjatuh. Entah bagaimana perasaanku saat ini dan saat aku kembali membaca tulisan ini lagi. Hidup ini memang keras bagi mereka yang terlalu lembut menyikapinya. Dalam setiap inchi perjalan hidup ini kita akan selalu menemui hambatan dan rintangan-rintangan yang semakin lama akan semakin sulit. Namun rintang dan hambatan ini jugalah yang membuat kita terus bertambah dewasa dan berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Tidak jarang rintangan tersebut membuat kita putus asa untuk menjalani hidup ini, karena itulah kita membutuhkan motivasi hidup yang membuat kita bangkit lebih cepat dari jurang ke putus asaan.
Motivasi Surat Untuk Diri Sendiri | Masih ada tempat untuk bersujud
Waktu tak akan pernah mau menunggu, jika tak segera bangkit maka kita akan menghabiskan banyak waktu dari sisa sisa hidup kita yang tersisa. Teruntukmu diriku sendiri, selalulah singgah kesini disaat kau terjerat rintangan dan terjatuh kedalam jurang keputus asaan. Surat kecil sebagai motivasi hidup ini aku tulis dengan mengesampingkan semua ego, rasa malas, prasangka buruk terhadap masa depan dan semua pemikiran pesimis mengenai masa depan. Silahkan baca surat kecil ini sebagai motivasi hidupmu.

[MOTIVASI HIDUP] Surat Kecil Untuk Diri Sendiri

Sabtu, 28 Maret 2015

Hai diriku yang telah sampai dimasa depan, Apa kabarmu saat ini? Sudah berapa banyak keinginanku yang telah berhasil kau raih? Apakah perasaanmu saat ini sama seperti yang aku rasakan. Sungguh aneh rasanya jika aku bertanya pada diriku sendiri. Tetapi, setidaknya kau telah berbeda dari aku yang sekarang, dan aku berharap kamu lebih baik dari aku saat ini. Jika sekarang kau menyempatkan membaca surat kecil dari ku ini, Apakah itu tandanya kau sedang bersedih? atau putus asa? Dengarlah sobat, aku tau banyak hal tentang dirimu. Orang yang sangat mudah putus asa, dengan hatimu yang begitu lembut sehingga mudah untuk bersedih. Aku harap sekarang kau telah lebih kebal, karena aku yakin kau telah menjalani hal hal yang lebih pahit daripada yang aku rasakan.
Dengarlah...!! Jika kau masih hobi menghambur-hamburkan waktumu hidupmu tak akan pernah berubah. Aku tau betapa keras kepalanya dirimu, bahkan setelah kehilangan banyak hal yang berhargapun kau tak pernah jauh berubah. Aku mengerti bahwa kau begitu ingin membahagiakan orang orang yang menyayangimu, membuat mereka bangga kepadamu dengan impian yang ingin kau raih. Tetapi kau tidak menghargai waktu hingga mereka hillang satu per satu. Meninggalkan sejuta rasa penasaran dalam diri mereka akan jadi apa kau kelak. Meninggalkan pukulan keras dihatimu karna tak sempat membahagiakan mereka. Hingga meneteskan air mata dan beranggapan bahwa takdir hidup menyudutkanmu.
Laa tahzaan.. Bismillaahi tawakkaltu 'alAllaah.. berhentilah menangis, lihatlah ke cermin maka kau akan menemukan seseorang yang menangis karena telah menyianyiakan waktu. Kau tau,, bahkan kehilanganpun tak mampu membuat berubah, kau hanya menangis untuk saat ini dan beberapa hari kedepan. Setelah itu kau malah kembali ke watak aslimu. Kau kemanakan harapan mereka yang mempercayaimu seutuhnya. Meyakini bahwa kau lebih dari yang lain, kau adalah pionir kebahagiaan di keluarga ini, padamu dipercayakan masa depan keluarga ini. Lalu, apakah dengan begitu mudahnya kau hempaskan harapan mereka.
Hai diriku dimasa depan, tersenyumlah, jadilah pribadi yang berjiwa qana'ah. Syukurilah apa yang telah kau miliki, karena dengan demikianlah segalanya akan terasa cukup. karena indikator kekayaan bukan mengenai kuantitas tetapi mengenai rasa syukurmu terhadap apa yang telah kau miliki saat ini. Bertahanlah, Sang Maha Penyayang tak akan membiarkanmu menangis, mereka yang menyayangimu juga tak ingin melihatmu menangis, aku sendiripun juga tak ingin kau bersedih. Berjuanglah, raihlah semua yang saat ini aku dambakan untuk kau raih. Bahagiakanlah mereka yang telah mengorbankan banyak hal untukmu. Jangan takut dengan masalah yang dmerintangimu, karena Dia tak akan membebanimu dengan sesuatu yang diluar kesanggupanmu, hingga membuatmu terus berkembang seperti saat kau membaca surat ini.
Hai diriku di masa depan, nafasmu saat ini adalah hembusan terakhir orang lain. Jangan mengeluh dan jalanilah dengan penuh keyakinan, Percayalah bahwa Dia akan selalu berada disisimu, percayalah bahwa Dia akan selalu membantumu, yakinlah bahwa Dia telah mempersiapkan yang terbaik untukmu, karena Dia sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Demikian juga dalam menjalani hidup, jika kau yakin maka kau akan mampu meraihnya, jika dirimu sendiri saja tak yakin akan mampu meraihnya maka kau juga tak akan pernah mampu meraihnya. Jadi, optimislah dalam menjalani hidup ini. Aku akan sangat bangga jika kau sukses, apalagi ibu, dan mereka semua yang menyayangimu.

Minggu, 05 April 2015

Mulai hari ini ketika aku menulis lagi surat untukmu, Minggu, 5 April 2015, berjanjilah pada-Nya, padaku, dan untuk mereka yang menaruh harapan padamu. Jangan kecewakan kami, semua percaya bahwa kau mampu. Lupakanlah semua masalah perasaanmu itu, semua kegalauan aneh yang tak seharusnya kau lebih-lebihkan. Pikirkan dirimu sendiri, bagaimana masa depanmu kelak, keluarga yang akan kau bangun. Jika sekarang kau masih terperangkap didalam jurang ini kau tak akan pernah mencapai puncak.
Ayolah miko, lupakan semua pikiran bodohmu itu. apa perlu kita harus menunggu sampai ketitik dimana tak ada lagi jalan kembali. Ketika hidupmu telah benar benar terancam, ketika semua orang yang menyayangimu telah tiada. Aku akan benar benar membencimu jika hal itu benar benar terjadi. Jika dunia tak berpihak padamu, hingga membuatmu menjadi begitu sedih, seolah hidupmu tak berarti lagi, dan tak ada pundak untuk bersandar.. ingatlah, selalu ada lantai untuk bersujud. Memohonlah pada-Nya, Ceritakan semua yang kau alami pada-Nya walau sebenarnya Dia telah mengetahuinya. Mungkin karena Dia merindukan-Mu untuk memohon dan mengadu pada-Nya. Mohon ampunlah kepada-Nya, menangislah jika tak ada kata lagi yang mampu mewakili suasana hatimu, karena selembut apapun do'a didalam hatimu akan tetap didengarkan-Nya. Dialah sebaik-baiknya tempat untuk mengadu, Dia akan selalu mengampunimu karena Dialah yang Maha Pengampun, Dia tak akan membiarkan Hamba-Nya menangis, Dia akan memenuhi apa yang kau minta atau menggantinya dengan yang jauh lebih baik. Ceritakanlah semuanya hingga jiwamu tenang. Dan selanjutnya berjuanglah hingga mencapai titik mastatho'tum, yaitu titik puncak dari ikhtiar, batas terjauh dari usaha yang dapat kau lakukan. Percayalah bahwa hasil tak akan pernah mengkhianati proses. Dan manisnya keberhasilan itu ditentukan oleh proses (usaha) yang kau lakukan untuk mencapainya. Nikmatilah setiap perjuangan yang kau lalui. Hamasah..

Dirimu di Masa Lalu


Miko Satria Pratama

Demikianlah surat yang ku tulis dari ku, olehku dan untukku sendiri. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi motivasi untuk diriku sendiri dan para pembaca semua. Sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya dari M-CAV.Com.

Related Post / Artikel Terkait:

1 komentar untuk "[MOTIVASI HIDUP] Surat Untuk Diri Sendiri"

  1. terima kasih saudara miko.banyak sekali manfaat dari MOTIVASI HIDUP, semoga blok anda semakin sukses

    ReplyDelete

Terima kasih telah mengunjungi blog ini. Silahkan tinggalkan komentar menyangkut dengan artikel ini atau berupa kritik dan saran untuk blog ini. Mohon untuk tidak melakukan Spamming